Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Desaku Purwakarta
Rp. 0
Keranjang masih kosong.

Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Artikel Terpopuler

Kelap-Kelip Lampu Dari Pasar Malam Menerangi Desa Cilandak

Cilandak - (8/9), Praja IPDN menjajaki Pasar Malam di Desa Cilandak yang diadakan pada jumat, 8 September 2023. Pasar malam yang diadakan setiap malam rabu dan malam sabtu tersebut diadakan untuk membantu perekonomian masyarakat terutama pedagang. Ada beragam macam jualan dan wahana permainan yang disajikan dalam pasar malam tersebut, mulai dari makanan berat,makanan ringan, aneka minuman, aksesoris, wahana permainan dan lain sebagainya ada di pasar malam ini. Salah satu pedagang yang tidak disebut namanya mengatakan bahwa dengan adanya pasar malam ini ia sangat terbantu dalam menjual dagangan yang ia miliki untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Asyik!!! Praja IPDN Berdendang Mengikuti Senam Sehat Bersama Ibu PKK Dirangkaikan Dengan Sosialisasi Kesehatan Dari Bida

Cilandak - Sabtu (9/6), Puluhan Ibu PKK dan Praja IPDN bergoyang bersama dalam senam sehat yang berlangsung di Desa Cilandak pada Sabtu pagi 9 Juni 2023. Dengan dendangan musik, Senam tersebut berjalan seru dan bertujuan agar Ibu PKK menerapkan pola hidup sehat dan membugarkan badan mereka. Kegiatan ini dirangkaikan pula dengan sosialisasi kesehatan oleh bidan agar para ibu PKK tetap menerapkan perilaku hidup sehat dan dapat menyampaikan hal tersebut kepada orang lain khususnya keluarga mereka dirumah.  

Praja IPDN Mengikuti Rapat Mengenai IDM (Indeks Desa Membangun)

Cilandak - Rabu (6/9), 8 Praja IPDN beserta Perangkat Desa Cilandak mengikuti rapat mengenai Indeks Desa Membangun (IDM) yang diselenggarakan secara daring via zoom pada pukul 09.00 WIB.  Indeks Desa Membangun dikembangkan berdasarkan konsepsi bahwa untuk menuju desa maju dan mandiri diperlukan kerangka kerja pembangunan berkelanjutan di mana aspek sosial, ekonomi, dan ekologi menjadi kekuatan yang saling mengisi dan menjaga potensi serta kemampuan desa untuk mensejahterakan kehidupan desa. Indeks Ketahanan Sosial terdiri dari: Dimensi Modal Sosial (indikator solidaritas sosial, memiliki toleransi, rasa aman penduduk, kesejahteraan Sosial); Dimensi Kesehatan (indikator pelayanan kesehatan, keberdayaan masyarakat, dan jaminan kesehatan); Dimensi Pendidikan (indikator akses ke pendidikan dasar dan menengah, akses ke pendidikan non formal dan akses ke pengetahuan); Dimensi Permukiman (indikator akses ke air bersih, akses ke sanitasi, akses ke listrik, dan akses ke informasi dan komunikasi). Indeks Ketahanan Ekonomi terdiri dari Dimensi Ekonomi (indikator keragaman produksi masyarakat desa, tersedia pusat pelayanan perdagangan, akses distribusi/ logistik, akses ke Lembaga keuangan dan perkreditan, Lembaga ekonomi, dan keterbukaan wilayah). Indeks Ketahanan Lingkungan/ Ekologi terdiri dari Dimensi Ekologi (indikator kualitas lingkungan dan potensi rawan bencana dan tanggap bencana). Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) meluncurkan Indeks Desa Membangun (IDM) pada Oktober 2016. Indeks Desa Membangun ini sendiri dibuat untuk mendukung program nawa cita yang digagas oleh pemerintah pada masa kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Indeks Desa Membangun bisa digunakan sebagai acuan dalam melakukan integrasi, afirmasi, dan sinergi pembangunan. Harapannya adalah agar terwujudnya kondisi masyarakat desa yang sejahtera, adil dan mandiri. Indeks Desa Membangun (IDM) mengklasifikasi desa menjadi lima status yakni: Desa Mandiri Desa Maju Desa Berkembang Desa Tertinggal Desa Sangat Tertinggal Klasifikasi di atas berguna untuk mempertajam penetapan status perkembangan desa sekaligus sebagai rujukan intervensi kebijakan. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua jam yang diikuti oleh Desa Cilandak, Ciparungsari, Cipinang, dan Karyamekar. Desa Cilandak sendiri baru saja naik strata dari Desa cepat berkembang menjadi Desa mandiri

Full Senyum! Distribusi Bantuan Langsung Tunai (BLT) Diberikan Kepada 59 Warga Desa Cilandak

Cilandak – Jumat (8/9), 59 warga berangsur-angsur padati Balai Desa Cilandak untuk menerima penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang disalurkan melalui pemerintah desa. Bantuan senilai 900 ribu rupiah diberikan kepada warga kurang mampu yang telah terdaftar dan didistribusikan serempak di berbagai desa di Kabupaten Purwakarta. Praja IPDN turut membantu proses distribusi bantuan ini dimana metode yang digunakan adalah pengambilan langsung di lokasi dengan proses yang transparan dan adil. Bantuan langsung tunai di Desa Cilandak bisa menjadi upaya yang baik untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam situasi darurat atau saat adanya krisis ekonomi. Program Bantuan Langsung Tunai di Desa Cilandak harus dirancang dan diimplementasikan dengan cermat untuk memastikan bahwa bantuan tersebut efektif dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. pemerintah desa, organisasi sosial, dan masyarakat lokal dapat bekerja sama dalam penyelenggaraan program ini.

Ceroboh! Puntung Rokok Menjadi Penyebab Kebakaran Lahan di Kampung Cisantri Desa Cilandak

Cilandak – Hari Sabtu (9/9), warga dihebohkan karena api yang melahap sebuah lahan milik PT SMJ di Kampung Cisantri RT 002 RW 001. Kebakaran ini terjadi pada siang hari sekitar jam 1 siang yang menyebabkan asap mengepul di atas lahan tidur yang dipenuhi semak belukar. Sebanyak dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api, dibantu dengan warga sekitar dan dipantau langsung oleh Kepala Desa Cilandak. Dikabarkan kebakaran ini disebabkan oleh punting rokok yang dibuang sembarangan oleh oknum sehingga menyulut api, hal ini merupakan hal serius yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, kesehatan masyarakat, dan kerugian ekonomi. Hal ini jika tidak ditangani dengan serius maka akan dapat terjadi lagi di masa yang akan datang sehingga pemerintah harus menyikapi hal ini dengan memberikan edukasi tentang bahaya membuang punting rokok sembarangan, memberikan tindakan yang tegas terhadap pelaku, memasang tanda peringatan rawan kebakaran di area lahan, melibatkan media massa untuk sosialisasi kebakaran lahan, serta memasang alat pemadam kabarakan di area yang rentan terhadap kebakaran lahan. Pencegahan kebakaran lahan akibat puntung rokok memerlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat sipil, dan perusahaan untuk mengatasi masalah ini. Hal ini penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan mencegah kerugian yang dapat timbul akibat kebakaran lahan.